Washington (ANTARA/Reuters) - Satu ledakan bintang pada 30 tahun yang lalu di dekat galaksi diduga menciptakan lubang hitam baru, demikian laporan para ahli astronomi, Senin.ROHIS SMAN 1 BENAI
Zikir, Pikir, Ikhtiar camkan ketiganya
Rabu, 17 November 2010
Para Ahli Astronomi Temukan Lubang Hitam Baru
Washington (ANTARA/Reuters) - Satu ledakan bintang pada 30 tahun yang lalu di dekat galaksi diduga menciptakan lubang hitam baru, demikian laporan para ahli astronomi, Senin.Minggu, 16 Mei 2010
Kamis, 12 November 2009
ARTIKEL
DIMANAKAH PERHATIAN PEMERINTAH ATAS KESENIAN TRADISIONAL?
Tanah yang subur, sawah yang terhampar luas, lautan yang kaya akan kehidupan bawah lautnya, penduduk yang ramah, iklim yang cukup dan budaya yang beragam adalah karunia bagi suatu negara yang di inginkan oleh setiap manusia, dan semua karunia itu terdapat di negara indonesia. Maka tak berlebihan kalau Indonesia pantas mendapat julukan ‘zamrud khatulistiwa', dimana kekayaan alam, kekayaan tradisi membuat Indonesia sebagai representasi dari keajaiban ciptaan Tuhan. Karena disamping dianugrahkan kekayaan alam yang melimpah, Indonesia juga memiliki aneka ragam seni dan budaya yang patut dibanggakan sebagai bukti bahwa Indonesia adalah bangsa yang berbudaya dan berperadaban. Sehingga, Mungkin kalau di bilang negara yang patut banyak bersyukur, negara itu adalah indonesia. Indonesia boleh saja bangga karena keanekaragaman suku, agama dan budaya serta bangga karena memiliki keindahan alam nan menawan. Namun, hal ini sangatlah jauh dari apa yang kita bayangkan sebelumnya, karena ternyata semua unsur yang ada di indonesia tidak menjamin akan terwujudnya negara yang makmur serta berkecukupan, sehingga jauh dari yang namanya kekurangan meskipun tidak ada yang kurang dari apa yang telah di karuniakan sang pencipta . hal ini terbukti dari berbagai kejadian yang sempat menjadi buah bibir seluruh penduduk indonesia, yaitu dengan di klaimnya berbagai kesenian khas indonesia oleh negara Malaysia. Padahal itu sudah jelas-jelas kesenian khas dari negara indonesia. Yang jadi pertanyaan, kenapa kesenian negara sendiri sampai bisa di klaim oleh negara lain?,,,apakah ini tidak berarti kurangnya perhatian pemerintah indonesia dalam melestarikan kebudayaan tradisional? Saya pernah membaca sebuah informasi mengenai pengklaiman ini bahwa klaim yang dilakukan Malaysia termasuk pengklaiman intelektual, kenapa? Karena kebudayaan ini merupakan hasil pemikiran nenek moyang bangsa Indonesia sejak dulu. Hal ini bisa di buktikan dengan adanya sepuluh khas Indonesia yang diklaim oleh Negara Jiran tersebut, seperti wayang kulit, batik, tahu, tempe, rendang padang, tari pendet, angklung, kuda lumping, bunga raflesia arnoldi, dan lagu rasa sayange. Saya paham dengan kondisi Negara Indonesia saat ini, artinya bukan hanya masalah kebudayaan yang menjadi urusan Negara tapi banyak masalah lain yang sama-sama harus di tangani bahkan untuk di selesaikan secepatnya. Tapi yang harus dijadikan bahan pemikiran dalam pemecahan masalah perselisihan ini yaitu akan sampai kapan pengklaiman ini terjadi? Dan kesenian apa lagi yang tidak akan mendapat perhatian dari Negara Indonesia sehingga akan di klaim lagi oleh negara lain? Karena dalam pemahaman saya kesenian tradisional akan muncul karena adanya alur cerita (sejarah) dalam masyarakat itu sendiri. Meskipun kenyataannya ternyata bukan hanya kesenian khas Indonesia yang di incar negeri Jiran, tapi juga daerah-daerah perbatasan seperti Sepadan, Sibatik dan Ambalat. Padahal kalau saya bandingkan negara indonesia dengan negara-negara yang lain apabila dilihat dari sumber daya alam dan kebudayaannya, itu sangat jauh. Bahkan kalau menurut saya, negara yang paling berpotensi untuk maju adalah Indonesia. Apalagi seandainya karunia yang tuhan berikan diiringi dengan adanya para pengolah sumber daya yang paham serta pintar bagaimana sumber daya di olah, agar bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat dan menjaga agar pengklaiman tidak terulang untuk sekian kalinya.saya tahu masalah pengklaiman ini bukanlah masalah satu-satunya yang di hadapi bangsa Indonesia, masih banyak masalah-masalah lain yang sedang di hadapi, seperti halnya masalah korupsi, bencana, kelaparan, kemiskinan yang hampir tersebar secara merata di seluruh kawasan Negara. Tapi terus terang menurut saya justru masalah pengklaiman ini muncul karena bangsa indonesia terlalu memfokuskan perhatian kepada masalah politik, bukan tidak boleh di perhatikan, namun seandainya di berikan istilah seimbang antara perhatian masalah yang satu dengan masalah yang lain, tentu hal ini akan memperkecil kemungkinan adanya pengklaiman dari Negara luar, tentunya Malaysia. Dampak pengklaiman ini memang tidak akan dirasakan secara langsung oleh masyarakat. Tapi yang lebih merasakan adalah orang-orang perajin batik, pembuat tahu, tempe dan tentu pemerintah serta orang-orang yang peduli terhadap tradisi bangsa yang menunjukkan jati diri bangsa itu sendiri. Saya mencoba membuka informasi di internet mengenai pengklaiman yang dilakukan Malaysia, dan ternyata sangat mengejutkan ada sekitar 32 kebudayaan yang di klaim oleh Negara lain, termasuk Malaysia, Perancis, Inggris dan Belanda. Dan yang lebih menyakitkan, tari pendet pernah di tampilkan Malaysia pada suatu acara penyambutan. Banyak komentar-komentar yang dilontarkan oleh sebagian masyarakat Indonesia mengenai pengklaiman ini dan hampir 50% tanggapan mereka menyalahkan pemerintah Indonesia sendiri yang dalam tanggapannya menyatakan bahwa pemerintah Indonesia tidak dapat menjaga kebudayaan asli Negara.
Saya teringat ucapan yang diungkapkan oleh Menteri Kebudayaan, Kesenian dan Warisan Malaysia, Datuk Seri Dr Rais Yatim, yang saya temukan di internet, bahwa Indonesia tak punya hak mengklaim kepemilikan semisal wayang kulit karena dia dibawa oleh penguasa Hindu Sri Wijaya di abad ketujuh dan kesenian itu menyebar di Langkasuka (Kedah), Palembang, Batavia dan Temasik, tapi ada hal yang dilupakan oleh sang Menteri Malaysia ini bahwa etika kebudayaan tepatnya, tak ada satupun negara yang berhak mengklaim sebuah tradisi dari sebuah negara yang telah jamak dilakukan sebagai sebuah ritual dan seni yang integral dengan kehidupan berbangsa dan bernegara atau telah menjadi sebuah identitas budaya, seperti halnya reog, rendang, batik dan lagu.
Namun yang dikhawatirkan sekarang adalah adanya pengklaiman baru mengenai suatu tradisi Indonesia, bahkan tidak menutup kemungkinan satwa yang menjadi ciri khas Indonesia pun akan di klaim oleh negeri Jiran. Oleh karena itu semoga tradisi kesenian dan segala sesuatu yang menjadi ciri khas Indonesia mendapat perhatian lebih dari pemerintah sehingga kesenian Negara Indonesia dapat di lestarikan.

.jpg)